Jemaah Selain Umrah Segera Bisa Tawaf, Cium Hajar Aswad Akan Diizinkan
Selangkah demi selangkah pembatasan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, diperlonggar. Ke depan, tidak hanya jemaah umrah yang bisa tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 kali berlawanan arah jarum jam), jemaah nonumrah juga bisa.
Sebelum pandemi, tawaf bisa dilaksanakan kaum muslimin pengunjung Masjidil Haram. Namun, pandemi COVID-19 membuat jemaah nonumrah hanya bisa melaksanakan salat.
Mereka tidak diizinkan untuk memasuki mataf, area untuk tawaf di sekeliling Ka’bah. Mataf hanya boleh untuk jemaah umrah saja.
Namun, situasi itu akan berubah pekan depan. Mengutip Saudi Gazette, Senin (22/11/2021), ikon bernama “Tawaf” akan ditambahkan di aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna, aplikasi untuk izin umrah. Ikon itu akan memfasilitasi pendaftaran tawaf bagi jemaah nonumrah.
Kebijakan ini seiring dengan keputusan Raja Salman untuk mengoperasikan Masjidil Haram dengan kapasitas penuh. Keputusan diambil karena kasus COVID-19 di Arab Saudi yang rendah dan tingginya angka vaksinasi.
Cium Hajar Aswad Akan Diizinkan
Dalam aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna juga akan ada opsi mendaftar untuk mencium Hajar Aswad atau Batu Hitam, menyentuh Rukun Yamani, dan melaksanakan salat sunah di Hijir Ismail.
Bagi umat Islam, Hajar Aswad mengandung nilai religi dan sejarah. Hajar Aswad ditempatkan setinggi satu setengah meter dari permukaan tanah di sudut timur bagian Ka'bah.
Dari jauh, batu suci itu berwarna hitam kemerahan dengan rongga mirip mangkok minum. Sudut Hajar Aswad dan yang sejajar menjadi titik mulai dan akhir tawaf.
Hajar Aswad merupakan bagian Ka'bah yang paling diburu jemaah di Masjidil Haram. Hal ini karena mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunah Nabi Muhammad SAW.
Namun, pada masa pandemi hal itu terlarang. Tidak ada jemaah yang bisa mendekatinya karena sekeliling Ka'bah dipasangi pagar penghalang.
Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka’bah di bagian timur yang menghadap ke arah negeri Yaman. Jemaah tawaf biasa menyentuh sudut ini dalam setiap putaran tawaf sesuai sunah.
Adapun Hijir Ismail adalah bagian bagian utara Ka’bah yang berbentuk setengah lingkaran. Jemaah biasanya berusaha salat sunah di sini. Ini merupakan tempat mustajab untuk berdoa.
Hijir Ismail diyakini sebagai tempat Nabi Ismail beristirahat saat membangun Ka’bah bersama ayahnya, Nabi Ibrahim.
Indonesia Terus Melobi Agar Bisa Umrah
Indonesia sendiri hingga kini belum bisa mengirimkan jemaah umrah ke Makkah. Status travel ban masih disematkan oleh Arab Saudi sejak Februari 2021.
Untuk itulah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ini berada di Arab Saudi untuk melakukan lobi-lobi agar bisa segera mengirim jemaah umrah.
Belum ada Komentar untuk "Jemaah Selain Umrah Segera Bisa Tawaf, Cium Hajar Aswad Akan Diizinkan"
Posting Komentar