Bagaimana Nasib Korban dan Bayi Penyintas Pemerkosaan Herry Wirawan?


Perbuatan Herry Wirawan dinilai sangat keji. Ia memperkosa belasan santriwati yang merupakan anak didiknya hingga berulang kali.

Sementara informasi terbaru, korban yang sebelumnya dilaporkan berjumlah 12, kini menjadi 21. Herry Wirawan kini tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Bandung.

Dari surat dakwaan yang diterima kumparan, 9 korban sampai mengandung kini sudah melahirkan. Bahkan ada yang sampai dua kali melakukan persalinan.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari, mengungkap, semua bayi tersebut sudah berada bersama penyintas masing-masing.

"Jadi kan tadi di TV-TV saya melihat ada dua sedang hamil, tidak, sekarang semua sudah dilahirkan, semua (bayinya) ada di ibunya mereka masing-masing," Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari ketika dihubungi, Jumat (10/12).

Diah mengatakan, awalnya sejumlah orang tua para korban sempat tidak menerima keadaan dan merasa keberatan untuk mengasuh bayi-bayi tersebut.

P2TP2A Garut sudah menawarkan diri untuk mengurus dan membesarkan bayi tersebut, mengingat keluarga korban, terutama orang tua, berasal dari kelompok kurang mampu. Sebagian dari orang tua korban bekerja sebagai petani, buruh lepas, dan pembuat jok.

Mereka pun sebelumnya melepas anak-anaknya untuk bersekolah di pondok pesantren milik Herry karena diiming-imingi pendidikan gratis.

"Kami melakukan trauma healing, ini bukan untuk anak-anak saja tapi kepada orang tua juga. Para korban sebelum kembali ke rumah masing-masing, juga berada di rumah aman kami," tuturnya.

Menurut Diah, kini para orang tua sudah bisa menerima para korban. Bahkan merawat para bayi-bayi tersebut.

"Jadi posisi anak-anak sekarang ada di orang tua mereka dan akhirnya, alhamdulillah yang awalnya tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat, walaupun saya menawarkan kalau yang tidak sanggup saya siap gitu ya membantu, tapi mereka akhirnya merawat cucu mereka," terang Diah.

Nasib Korban: Trauma, Baby Blues dan Upaya Melanjutkan Pendidikan

Diah mengungkapkan bahwa belum lama ini ada seorang korban yang melahirkan dan mengalami baby blues. Baby blues merupakan kondisi gangguan suasana hati, kelelahan, lekas sedih, dan marah hingga kecemasan setelah melahirkan.

"Ini juga baru saja ada yang baru melahirkan ternyata, setelah melahirkan dia baby blues. Enggak mau makan, tetap stres," ungkap Diah.

Begitu pun penyintas lain yang juga mengalami trauma dan gangguan psikologis. Namun, Diah memastikan, kondisi para korban saat ini sudah lebih kuat.

"Sekarang insyaallah mereka sudah lebih kuat, trauma mereka, karena mereka selama ini merasa aman di sana (ponpes) dan keluar si pelaku, ditangkap, mereka merasa 'Loh ini penolong saya selama ini, pelindung saya'," jelas Diah.

Sementara itu, ada penyintas yang mulai melanjutkan pendidikan dan kuliah secara formal. Diah mengatakan, mereka berupaya untuk tetap menjalani hidup ke depan.

"Dua yang sudah kuliah secara formal, ya walaupun untuk ijazahnya ternyata ada yang sekolah di sana dari SD, ijazah SD nggak ada, ijazah SMP nggak ada, jadi itu harus persamaan. Insya Allah mereka sudah tidak ingin diganggu, biar mereka ke depan," pungkasnya.

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Nasib Korban dan Bayi Penyintas Pemerkosaan Herry Wirawan?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel