3 Waktu yang Kurang Baik untuk Tidur Menurut Islam, Salah Satunya Setelah Subuh
Ilustrasi tidur. 3 Waktu yang Kurang Baik untuk Tidur Menurut Islam, Salah Satunya Setelah Subuh /pixabay/HaticeEROL
JURNAL SOREANG – Manusia membutuhkan tidur untuk beristirahat dari segala aktifitas yang sudah dijalaninya.
Secara normal, kebanyaka orang akan melakukan tidur pada malam hari dengan jangka waktu 6 hingga 8 jam.
Tidur pun sebagaimana yang disabdakan Nabi, adalah hak yang harus diberikan manusia kepada tubuhnya untuk berisitarahat.
“Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi.” (HR. Muslim).
Selain tidur, ada beberapa hak tubuh yang harus dipenuhi. Di antaranya memberikannya makan, membersihkannya, dan melindungi dari segala yang akan menyakitinya.
Tidur bukan hanya sebagai rutinitas yang dilakukan setiap harinya, ternyata tidur memiliki dua manfaat sebagaimana yang diungkapkan Ibnul Qayyim.
Pertama, tidur bermanfaat untuk menenangkan dan mengistirahatkan tubuh setelah melakukan aktifitas.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat An-Naba ayat sembilan “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.”
Kedua, untuk menyempurnakan proses pencernaan makanan yang telah masuk ke dalam tubuh.
Pada waktu tidur, panas alami yang dihasilkan badan akan meresap ke dalam tubuh dan membantu mempercepat proses pencernaan.
Meskipun tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia dan Nabi pun menyarankannnya karena tersebut merupakan hak tubuh.
Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW tidak menyukai tiga waktu yang digunakan untuk tidur.
Di balik ketidaksukaan Nabi kepada tiga waktu tersebut jika digunakan untuk tidur, maka ada sesuatu madharat apabila kita tidur di tiga waktu itu.
Pertama, waktu yang kurang disukai Rasulullah bila digunakan untuk tidur adalah setelah salat Subuh.
Karena waktu pagi atau subuh adalah waktu yang penuh keberkahan dan diperintahkan sebagai waktu yang kita harus memanfaatkannya.
Apabila tidur di pagi hari, kita tidak akan mendapatkan keberkahan dan akan menghambat datangnya rezeki.
Selain itu, ternyata tidur di pagi hari juga berbahaya bagi kesehatan tubuh dan menimbulkan rasa malas.
Kedua, tidur setelah waktu Magrib atau sebelum masuk waktu Isya. Sebagaimana yang disampaikan Siti Aisyah bahwa Rasulullah tidak tidur sebelum Isya dan tidak berbincang-bincang setelahnya.
Ketiga, memperbanyak tidur atau malas-malasan. Karena tidak ada kebaikan yang dihasilkan dari tidur sepanjang hari.
Terkecuali dalam kondisi yang tidak memungkinkan atau sedang dalam keadaan sakit.
Efek yang ditimbulkan dari banyak tidur adalah dapat mematikan hati, menimbulkan kemalasan, dan juga gangguan kesehatan.***
Belum ada Komentar untuk "3 Waktu yang Kurang Baik untuk Tidur Menurut Islam, Salah Satunya Setelah Subuh"
Posting Komentar